Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.


Kamis, 27 Agustus 2009

BAGAIMANA MENEMUKAN BAKATMU?

Sangat disayangkan ketika sebagian besar dari kita tidak mengetahui bakat dan kekuatan yang kita miliki, yang merupakan kemampuan kita untuk membangun kehidupan yang baik di sekitar kita. Bahkan tak jarang, dengan panduan dari orang tua, guru-guru, atasan ataupun dipengaruhi oleh media dan teman, kita menjadi bagian dari individu yang melatih kelemahan-kelemahan yang kita miliki dan menghabiskan waktu untuk menjalani kehidupan yang biasa-biasa saja. Sementara itu, kekuatan atau kelebihan yang kita miliki cenderung diabaikan atau bahkan ditinggalkan. Dan hal-hal seperti ini terus berjalan dan dilakukan secara turun temurun ke generasi berikutnya.

Kita semua punya bakat, Melalui Tes DMI, suatu system yang revolusioner yang membantu individu untuk mengidentifikasi bakat mereka, memahami kekuatan yang mereka miliki dan memenui kebutuhan pokok mereka untuk mengaktualisasikan diri. DMI merupakan suatu system yang mampu mengidentifikasi potensi bawaan yang dengan teori genetika yang diturunkan. Berdasarkan penelitian selama beberapa dekade, ilmuwan telah menemukan bahwa sidik jari kita merupakan implikasi dari perkembangan antara sidik jari dengan otak manusia.

Sistem ini mengenalkan mengenai prosentase dan potensi otak kanan-kiri, delapan kecerdasan majemuk, kepekaan belajar, modalitas belajar, karakter komunikasi belajar dan gaya manajemen kerja. Dengan adanya kemungkinan akan ribuan kombinasi , tes DMI ini mampu menunjukkan bagaimana cara terbaik yang harus diberikan/dilakukan untuk proses pendidikannya, pengembangan dirinya dan karir yang sebaiknya digeluti untuk mencapai kesuksesan.

Dalam pengembangan system ini, para ahli dermatoglyphics telah membuat profil-profil pola secara psikologis dan fisiologis pada lebih dari 500 ribu individu sejak tahun 1985 di Cina, Jepang, Korea, Taiwan, Hongkong, Singapura, Malaysia yang menghasilkan database sebagai studi perbandingan yang mampu membantu individu untuk memahami potensi dirinya.


Tahukah anda tentang bakat alamiah anak anda? Bagaimana dengan bakat anda sendiri?
Apakah anak anda mengalami kesulitan belajar?
Apakah anda mengetahui gaya belajar anak anda? Bagaimana dengan kecerdasan majemuknya?
Apakah saya layak menjadi pengusaha?
Apakah lingkungan kerja anda membosankan? Apakah anda merasa telah bekerja pada bidang yang tepat?
Bagaimana saya bisa memilih partner kerja yang tepat untuk men-sinergikan kekuatan bisnis kami?
Apakah anda mengalami permasalahan berkomunikasi dengan tunangan, anak-anak atau partner bisnis anda?
Bagaimana kita mengetahui karakteristik mereka?

Kami memberikan solusi untuk :

ANAK-ANAK/PELAJAR
- Mengidentifikasi gaya belajar dan karakteristik komunikasi belajarnya
- Mengidentifikasi bakat alamiah dan potensi bawaan mereka
- Memilih subyek atau kursus/les yang tepat
- Menghindari membuang-buang waktu dan uang untuk kursus/les yang tidak relevan dengan potensi mereka
- Membangun kepercayaan diri anak
- Memperbaiki hubungan dan komunikasi antara orang tua dan anak
- Memberikan kehidupan anak-anak yang menyenangkan

INDIVIDUAL
- Memahami diri sendiri dan memilih karir yang tepat
- Mengidentifikasi dan memanfaatkan kompetensi yang dominan
- Mengidentifikasi gaya belajar/modalitas belajar dan gaya kepemimpinan
- Membangkitkan semangat untuk kehidupan dan mencapai mimpi-mimpi
- Mengembangkan diri
- Mengidentifikasi potensi diri , distribusi kecerdasan majemuk yang kita miliki.
- Memberdayakan diri untuk mencapai tujuan dan mimpi

PERUSAHAAN
- Menempatkan karyawan yang tepat pada posisi yang tepat
- Memastikan proses seleksi dan rekrutmen
- Memberdayakan staf / bawahan dengan memahami bakat/potensi yang mereka miliki
- Menemukan nilai-nilai yang tidak tampak dari staff kita untuk pengembangan kreatifitas yang lebih menguntungkan
- Mengorganisasikan kekuatan kinerja kita untuk mencapai prestasi tertinggi / optimal
- Menentukan dan membentuk pelatihan-pelatihan pengembangan SDM yang dibutuhkan
- Mengevaluasi pengelolaan profil bakat level manajemen


SEJARAH DERMATOGLYPHICS

JOHN EVANGELIST PURKINJI: 1823
Seorang professor anatomi dari Unversitas Bresiau, mempublikasikan tesis-nya mengenai klasifikasi pola sidik jari

SIR FRANCIS GALTON ; 1892
Seorang Antropolog dari Bristish dan sepupu dari Charles Darwin, mempublikasikan sebuah buku yang berjudul “Fingerprints; Establishing Individuality and Permanence of Fingerprints”. Dalam buku ini memamaprkan tentang system klasifikasi pertama dalam sidik jari.

HAROLD CUMMINS, MD.aka; 1926

BAPAK DERMATOGLYPHICS dan C. MIDLO, MD, mempelajari dan meneliti semua aspek analisis mengenai sidik jari, dari antropologi ke genetika, dan perspektif embriologi. Pada tahun 1943, mempublikasikan buku “Fingerprints, Palms and Soles; Kitab suci ilmu Dermatoglyphics.”

Dr. JULIUS SPIER; 1944
Seorang Psycho-Analytic Chirologist mempublikasikan “The Hand of Children”. Dia mendapatkan beberapa penemuan yang signifikan, terutama pada area perkembangan psiko seksual dan diagnosis ketidakseimbangan dan adanya gangguan, melalui pola-pola yang ada di tangan.

SARAH HOLT; 1968
Melakukan penelitian “The Genetics of Dermal Ridge” , dipublikasikan pada tahun 1968. Berdasarkan penelitiannya ini ia menyimpulkan bahwa pola-pola dermatoglyphics di sidik jari dan di telapak tangan pada berbagai orang.

SCHAUMANN DAN ALTER’S; 1976
Mempublikasikan “DERMATOGLYPHICS IN MEDICAL DISORDER”. Penelitian yang signifikan juga dilakukan untuk memahami indikasi-indikasi dermatoglyphics bagi penderita jantung bawaan, leukemia, kanker dan rubella embryopathy, Alzheimer dan Schizophrenia, dll. Penelitian dermatoglyphics ini diarahkan melalui penelitian genetic dan diagnosis dari kromosom yang cacat/lemah.

USSR, FORMER SOVIET UNION; 1970
Menggunakan ilmu dermatoglyphics untuk memilih kontestan yang akan mengikuti Olimpiade. 1980; Cina melakukan penelitan di bidang Dermatoglyphics dan perspektif genetika untuk mengetahui potensi manusia, kecerdasan dan bakat.

Dr. CHEN YI MOU, Ph.D; 1985
dari universitas Harvard melakukan penelitian Dermatoglyphics berdasarkan teori Multiple Intelligences dari Dr. Howard Gardner. Pertama kali penerapan dermatoglyphics dalam bidang pendidikan dan fisiologi otak.

Dr. STOWENS; 2000
Pimpinan Patologi RS. St. Luke di New York, mengklaim bahwa ia mampu mendiagnosis schizophrenia dan leukemia dengan tingkat akurasi mencapai 90%. Di Jerman; Dr. Alexander Rodenwald; melaporkan bahwa ia dapat menunjukkan dengan tepat beberapa abnormalitas bawaan dengan tingkat akurasi mencapai 90%.

IBMBS-INTERNATIONAL BEHAVIORAL AND MEDICAL BIOMETRICS SOCIETY,

telah mempublikasikan lebih dari 7000 laporan dan tesis.
Saat ini, Amerika, Jepang atau Cina dan Taiwan, telah mengaplikasikan dermatogliphics dalam bidang pendidikan, mengaharapkan untuk dapat memperbaiki kualitas pengajaran untuk mencapai efektifitas belajar dengan memahami gaya belajar.

GENECODE INTERNATIONAL Sdn Bhd; 2007
Pertama kali mengenalkan tes Dermatoglyphics Multiple Intelligences di Malaysia dengan tujuan untuk memberikan sumbangsih kepada dunia pendidikan di Malaysia .

PT.DMI PRIMAGAMA INDONESIA; 2008
Pertama kali membawa tes Dermatoglyphics Multiple Intelligences di Indonesia dan menyebarluaskannya lewat Network Primagama serta satu-satunya yang mendapatkan licence dan Hak Cipta dari Comecare Internasional Pte. Ltd Singapore pada tahun 2008 dengan tujuan untuk memberikan sumbangsih kepada dunia pendidikan di Indonesia Lewat Pendampingan Belajar Secara Total di Lingkungan Lembaga Pendidikan Primagama, satu tahun terakhir ternyata perkembangnya cukup pesat dan sudah lebih dari 28.000 orang yang merasakan manfaatnya dari Tes Fingerprint ini. DMI Indonesia juga mulai membantu perusahaan dengan pelatih professional, membantu individu dan organisasi untuk mengenal kekuatan mereka dan meningkatkan performansinya.



Sumber: EKO YULIA ( DMI PRIMAGAMA)